Mendengar kata “Gawat!”, pasti membuat kita semua bertanya-tanya dan mulai ingin tahu apakah benar gawat adanya. Sudah tahu kan bahwa, sudah ada benda yang bisa bergerak lebih cepat dari cahaya? (baca disini ^_^)
Artikel ini akan membahas tuntas tas! tas! tentang dampak penambangan PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau terhadap naiknya permukaan air laut. Setiap warga Bumi dan juga warga Negara Indonesia berhak untuk menilai, menganalisa dan memperhitungkan kembali semua hitungan-hitungan penulis. Mari kita mulai.
Kita ketahui bersama bahwa PT Newmont Nusa Tenggara adalah perusahaan tambang yang sudah tahan banting dan berpengalaman dibombardir kiri-kanan dengan isu-isu negatif, hoax, fitnah dan saudara-saudaranya. Silakan baca artikel ini untuk lebih detail nya disini http://fotosintesa.com/portfolio/blog/knowledge/54-hoax-hoax-bedebah-tambang
Perusahaan ini memproduksi konsentrat tembaga sebanyak 2.000 - 4.000 ton per harinya dengan komposisi 20-30% tembaga (Cu), Emas (Au) 20-30 ppm, Perak (Ag) 30-50 ppm dan Besi (Fe) - 15-25%.
Tulisan di artikel ini terkait dengan tailing yang dibuang PT NNT di samudera Hindia. Jika belum mengerti atau belum tahu apa itu tailing, bisa googling dulu. Mengenai analisis dampak lingkungan penempatan tailing di laut dalam sudah dibahas panjang kali lebar kali tinggi di dokumen AMDAL. Kalo mau bahas detail silakan baca sendiri ya.
Pertanyaan mendasar yang dibahas di artikel ini adalah:
"Semua tailing yang ditempatkan PT NNT di dasar laut, akan menaikkan permukaan air laut seberapa banyak?"
Pit PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau
Fakta-fakta di lapangan adalah sebagai berikut;
Fakta pertama,
Diameter dari pit di Batu Hijau saat ini sekitar 2 km dan dalam 10 tahun ke depan akan bertambah hingga 3 km.
Fakta kedua,
Sudut kemiringan pit antara sisi miring dengan sisi datar adalah 21,8o
Ilustrasi bisa dilihat di gambar dibawah.
Profil Sudut Pit Batu Hijau
Fakta ketiga,
PT NNT mengolah sekitar 1/3 bagian dari total batu yang ditambang. 2/3 bagian lagi merupakan "waste rock" yang tidak memiliki kandungan mineral berharga dan ditempatkan di sebuah tempat bernama Tongo Loka, East Dam.
Fakta keempat
Total luas permukaan perairan (tidak termasuk air tawar) di planet Bumi adalah 361.231.000 km2 atau 361.231.000.000.000 m2
Dari ketiga fakta diatas kita bisa lakukan kalkulasi matematika dasar sebagai berikut.
Kalkulasi pertama,
Secara matematika, bentuk dari pit di PT NNT Batu Hijau adalah kerucut terbalik. 1/3 bagian dari gunung ini akan diolah lewat proses produksi dan 2/3 bagian lagi ditempatkan di tempat lain dengan nama Tonggo Loka sebagai waster rock. Dan sekitar 97% dari 1/3 bagian tadi ditempatkan di laut dalam berupa tailing. 3% sisanya adalah mineral berharga yang menjadi produk konsentrat PT NNT.
Berapa tinggi pit Batu Hijau? Hal ini bisa dihitung dengan mudah dengan trigonometri. Yang gak ngerti, percaya aja deh.
Tan 21,8o = Tinggi Pit (t) / jari-jari pit (r)
Tinggi pit = Tan 21,8o x r
Anggaplah di tahun 2026 akan dihasilkan diameter maksimum 3km (3.000m) jadi jari-jari pit adalah 1.500m
Jadi tinggi pit adalah
t = Tan 21,8o x 1.500m
t = 600 m
Kalkulasi kedua
Rumus dasar kerucut adalah 1/3 x Luas Alas x Tinggi
Volume = 1/3 x (22/7 x 1.5002) x t
Volume = 1/3 x (22/7 x 1.5002) x 600
Volume = 1.414.285.714 m3
Oke, dapet data pertama total volume pit adalah 1.414.285.714 m3
Sekarang mari kita hitung, berapa volume batuan yang diolah. Dari fakta ketiga diatas, diketahui bahwa hanya sepertiga dari seluruh volume total pit yang diolah ke proses produksi; yaitu 1/3 x 1.414.285.714 m3 = 471.428.571 m3
Volume tailing yang ditempatkan di laut adalah 97% dari angka tersebut yaitu 457.285.714 m3
Profil Geologi Tambang Batu Hijau Tampak Atas dan Samping
Kalkulasi ketiga
Berapa total kenaikan air laut? Untuk menghitung hal ini kita perlu memasukan beberapa asumsi dasar, dimana asumsi dasar ini tidak akan mempengaruhi secara signifikan perhitungan-perhitungan kita.
1. Permukaan bumi yang berbatasan dengan daratan adalah diasumsikan homogen (tidak ada miring-miring, contour aneh dan sebagainya), hal ini pasti ada tapi tidak akan berpengaruh besar terhadap kalkulasi kita.
2. Volume identik dengan luas alas dikalikan dengan tinggi, untuk bangun berbentuk bola akan perlu kalkulasi lebih kompleks. Jadi kita lupakan ini.
Kelamaan ah, langsung saja dengan kalkulasinya.
Volume = Luas Alas x Tinggi
- Tinggi adalah tinggi kenaikan permukaan air laut
- Dan Volume adalah m3 tailing yang dibuang di laut.
- Luas Alas adalah luas permukaan air laut di Bumi
Tinggi = Volume / Luas
Tinggi = 457.285.714 m3 / 361.231.000.000.000 m2
Tinggi = 0,00000126590938841272 meter
atau 0,00126590938841272 milimeter.
"Kesimpulannya adalah tambang tembaga di Batu Hijau pada akhirnya akan menaikkan permukaan air laut sebanyak 0,00126590938841272 milimeter"
Sekarang coba ambil penggaris yang ada skala millimeter-nya. Dan kemudian 1 milimeternya di potong menjadi 1000. 1 bagian potongan itulah kenaikan air laut ketika semua ore di Batu Hijau habis ditambang 10 tahun lagi.
Sebenarnya sih gak gawat-gawat amat. Sekali lagi setiap warga Bumi dan juga warga Negara Indonesia berhak untuk menilai, menganalisa dan memperhitungkan kembali semua hitungan-hitungan penulis. Silakan komentar dibawah artikel ini.
Comments